“Inilah ayahku, Alejandro Navarro, sehari sebelum meninggal, ia sebagai guru masih khawatir dengan kerjaannya menyusun nilai rapor siswa.”
Begitulah yang terkenang oleh Sandra Venegas, putri Alejandro Navarro, tentang kondisi ayahnya yang tetap sibuk dengan kerjaannya sebagai guru meski tengah terbaring di rumah sakit. Ia tetap mengkhawatirkan nilai rapor siswanya yang harus ia selesaikan.
Melalui akun Facebook pribadinya, Sandra A. Venegas menceritakan kondisi ayahnya yang begitu memprihatinkan saat dirawat di sebuah rumah sakit. Dalam unggahan foto yang ia bagikan, tampak sang ayah yang terbaring masih tetap bekerja menggunakan laptop saat dirinya dirawat inap.

“Tahu dia akan dibawa ke UGD. Jadi, dia minta dibawakan laptopnya sehingga dia bisa memasukkan nilai siswa,” tulis Sandra di keterangan postingannya tersebut.
Mengutip World of Buzz dan berbagai sumber, Alejandro merupakan guru matematika di sekolah menengah di Texas, Amerika Serikat. Namun, akibat kondisinya yang lemah, ia pun dirawat di rumah sakit.
Meski sudah dirawat intensif, namun kondisinya ternyata tidak kunjung membaik. Bahkan, guru yang merupakan ayah dari perempuan bernama Sandra tersebut tak bisa terselamatkan hingga akhirnya meninggal dunia.
“Dia bekerja saat aku menemaninya. Awalnya aku berharap bisa menutup laptopnya dan menghabiskan waktu bersamanya,” lanjutnya.
Meski sang ayah meninggal di tengah pandemi, Sandra menyebut ayahnya tidak meninggal karena COVID-19. Sayangnya, hingga artikel ini dimuat, ia tidak membeberkan penyakit apa yang diderita ayahnya.

“Guru memberikan begitu banyak jam ekstra, jam-jam yang tak disadari banyak orang. Bahkan, selama pandemi saat krisis kesehatan, para guru khawatir tak bisa menyelesaikan tugasnya,” pungkas Venegas.
Sejak dibagikan pada Kamis (17/12), para warganet pun membanjiri komentar unggahan tersebut. Mereka terharu dengan Alejandro Navarro yang tetap bekerja mengisi nilai rapor siswanya meski keadannya tengah dirundung sakit. Kini, unggahan itu telah dibagikan 84 ribu kali dan disukai lebih 193 ribu orang.
“Turut berduka cita. Tuhan memberkatimu dan semoga Anda diberi ketabahan selama masa sulit ini,” tulis Lilian S Romero.
“Seorang guru yang luar biasa telah meninggal, luar biasa bahwa Anda telah menghabiskan waktu bersamanya dan sungguh luar biasa bahwa ayah Anda telah menunjukkan kepada anak-anak di masa depan betapa hebatnya dia sebagai guru,” timpal Kim Clark.